Museum Perjuangan

Museum Perjuangan Yogyakarta, Museum Untuk Mengenang Perjuangan Rakyat

Perjuangan para pahlawan serta masyarakat pada saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia harus diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena tanpa usaha serta perjuangan mereka, Indonesia tidak akan bisa seperti ini. Dari perjuangan mereka ini, terdapat sebuah museum yang bernama Museum Perjuangan.

Museum Perjuangan ini merupakan salah satu museum yang ada di Yogyakarta yang mana berisi berbagai koleksi perjuangan pahlawan. Lokasi dari museum ini berada di Jalan Kolonel Sugiono Nomor 24, Yogyakarta. Letaknya dari pusat kota Yogyakarta adalah sekitar 2 kilometer. Sehingga museum ini harus dikunjungi saat berlibur ke Yogyakarta.

Baca juga tempat wisata Museum lainnya : Museum Biologi dan Museum Anak Kolong Tangga

Sejarah Museum Perjuangan Yogyakarta

Dalam rangka memperingati setengah abad kebangkitan nasional, dibentuk panitia yang diberi nama Panitia Setengah Abad Kebangkitan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembentukan panitia ini dilaksanakan pada tahun 1958, dan diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Lalu pada tanggal 20 Mei 1958, diadakan upacara peringatan setengah abad kebangkitan nasional di halaman Gedung Agung, Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan rangkaian kegiatan antara lain kerja bakti, mengadakan ziarah ke makam para pahlawan nasional, dan lain-lain.

Meski begitu, panitia seperti merasa ada sesuatu yang kurang. Sehingga Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku ketua Panitia Setengah Abad Kebangkitan Nasional DIY memiliki gagasan. Gagasan tersebut berupa pengadaan suatu peninggalan kepada generasi mendatang.

Setelah upacara tanggal 20 Mei 1958, diadakan rapat panitia yang mana berhasil membentuk Panitia Monumen Setengah Abad Kebangkitan Nasional. Para anggota panitia ini terdiri dari anggota Dewan Pimpinan Panitia Peringatan Setengah Abad Kebangkitan Nasional Yogyakarta.

Sebagai tempat berdirinya monumen, Sri Sultan Hamengku Buwono IX memberikan sebagian halaman Ndalem Brontokusuman. Ndalem Brontokusuman terletak di belakang Museum Perjuangan Yogyakarta.

Koleksi Museum Perjuangan Yogyakarta

Di Museum Perjuangan Yogyakarta ini tentunya memiliki beberapa koleksi. Koleksi ini tentunya dapat memperkaya pengetahuan bagi para pengunjung. Untuk itu berikut adalah beberapa koleksi yang dimiliki Museum Perjuangan Yogyakarta.

1. Patung Kepala Pahlawan Nasional

Patung Kepala Pahlawan Nasional merupakan salah satu koleksi menarik yang ada di Museum Perjuangan. Letak dari patung kepala ini berada di luar gedung museum. Di luar gedung, pengunjung bisa menemukan 10 patung kepala yang mana merupakan kepala dari para pahlawan nasional.

Diantaranya adalah Kapten Pattimura, Tuanku Imam Bonjol, R.A Kartini, Ki Hadjar Dewantara, dan Mohammad Husni Thamrin. Selain itu juga terdapat patung kepala Jenderal Soedirman, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, serta Dr. Wahidin Soedirohoesodo.

2. Koleksi Relief

Tidak hanya menyimpan patung kepala para pahlawan, museum perjuangan juga menyimpan berbagai koleksi relief. Koleksi relief ini letaknya sama seperti patung kepala pahlawan, yaitu di bagian luar gedung. Relief ini menceritakan tentang berbagai kejadian bersejarah di Indonesia.

Pengunjung bisa menemukan relief mengenai lahirnya Budi Utomo dan organisasi Sarekat Islam serta organisasi yang aktif pada masa menjelang kemerdekaan. Tidak hanya itu, relief mengenai masa penjajahan Jepang hingga proklamasi kemerdekaan juga ada di tempat ini. Bahkan juga terdapat relief mengenai Republik Indonesia Serikat.

3. Koleksi Zaman Belanda

Museum Perjuangan Yogyakarta juga menyimpan berbagai koleksi menarik yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah koleksi yang ada sejak zaman belanda. Beberapa koleksi ini berada di dalam ruangan atau indoor. Koleksi yang menarik di sini adalah replika meriam yang ditemukan di Benteng Vredeburg.

Selain itu juga terdapat berbagai koleksi yang ada sejak zaman penjajahan Belanda seperti mata uang VOC, replika senjata VOC, serta miniatur kapal armada laut Belanda. Semua koleksi dari zaman penjajahan Belanda ini nantinya bisa memperkaya pengetahuan para pengunjung.

4. Lukisan Peristiwa Sejarah

Lukisan seputar peristiwa sejarah juga merupakan beberapa koleksi yang ada di museum ini. Beberapa lukisan ini menggambarkan beberapa kejadian sejarah yang terjadi di Yogyakarta seperti Pernyataan Negeri Ngayogyakarta, Korban Pertempuran Kotabaru, Penawanan Tentara Pelajar di Prambanan, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.

5. Koleksi Pahlawan Nasional

Museum ini juga menyimpan berbagai koleksi para pahlawan nasional yang tentunya memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Salah satu koleksi yang menarik adalah perlengkapan yang ada di Rengasdengklok milik Ir. Soekarno. Di antaranya adalah tempat tidur, kursi, meja, dan perlengkapan minum yang mana milik Djiaw Kie Slong.

Selain itu juga terdapat koleksi para pejuang di Bali yaitu keranjang rumput, bumbung, tongkat, cangkir bambu, dan lain-lain. Bahkan dokumen perjuangan salah satu pejuang dari Bali yaitu Tjilik juga terdapat di museum ini.

Arti Dan Makna Museum Perjuangan Yogyakarta

Bangunan Museum Perjuangan secara keseluruhan memiliki arti dan makna yang sesuai dengan tujuan bangunan ini didirikan. Bangunan gedung ini memiliki bentuk bulat silinder dengan diameter 30 meter serta tinggi 17 meter. Hal tersebut merupakan sebuah perpaduan dari bangunan model zaman Romawi Kuno dengan bangunan model timur.

Kemudian di bagian kiri dan kanan pintu masuk museum terdapat hiasan makara yang berbentuk binatang laut. Atap gedungnya berbentuk topi baja model Amerika berhias puncak lima buah bambu runcing yang berdiri tegak. Terdapat juga bulatan dunia yang terletak di atas lima buah trap serta menopang topi baja pada bagian atap.

Selanjutnya pada bagian atas pintu masuk museum juga terdapat hiasan berbentuk binatang bersudut delapan beserta peta kepulauan Indonesia di tengahnya. Candrasengkala ciptaan R.M Kuswaji Kawindro Susanto ini berada di bawah hiasan pintu masuk. Tidak hanya itu, terdapat juga Suryasengkala yang memiliki arti tahun pendirian museum ini yaitu 1959.

Yang menarik di sini adalah pada bagian depan pintu masuk museum terdapat trap dengan jumlah 17 buah. Kemudian pada daun pintu masuk memiliki jumlah 8 buah. Serta pada jendela sekeliling dinding luar museum dipisahkan oleh pilar yang dihiasi ukiran lung-lungan menyerupai api yang tak kunjung padam. Jumlah jendela ini ada sekitar 45 buah.

Secara keseluruhan, bentuk bangunan ini mengandung arti simbolis bahwa Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Selain itu bangunan ini juga melambangkan masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Jumlah trap, daun pintu dan jendela melambangkan tanggal, bulan serta tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Hiasan pilar pemisah jendela ini melambangkan semangat bangsa Indonesia yang tak pernah pudar dalam memperjuangkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Yaitu dengan cara melaksanakan pembangunan menuju masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Jam Operasional Dan Tiket Masuk Museum Perjuangan Yogyakarta

Jam operasional Museum Perjuangan adalah dari jam 08.00 – 16.00 untuk hari Senin sampai Kamis. Sedangkan untuk hari Jumat, museum ini beroperasi dari jam 08.00 – 16.30. Biaya masuk untuk ke museum ini adalah Rp. 1.000 untuk anak-anak, Rp. 2.000 untuk dewasa, dan Rp. 10.000 untuk turis asing.

Penutup

Berkunjung ke museum Perjuangan merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah Republik Indonesia. Selain itu, jiwa nasionalisme pengunjung juga akan tertanam dengan berkunjung ke museum ini. Sehingga berkunjung ke museum ini sangat penting.

Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat wisata ini, disarankan untuk menggunakan jasa sewa mobil di Jogja. Dengan menggunakan jasa sewa mobil, wisatawan bisa mendapatkan rekomendasi tempat wisata yang menarik.

× 0851-9000-5846