Kecamatan Prambanan merupakan salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Tentunya semua orang mengenal tempat ini sebagai tempat di mana Candi Prambanan berada. Akan tetapi di sini juga terdapat candi lain yang tidak kalah dengan Candi Prambanan. Candi tersebut adalah Candi Sewu atau disebut juga Candi Seribu.
Candi Sewu atau yang juga disebut dengan Manjusrighra adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan candi ini menjadi candi buddha kedua yang terbesar di Jawa Tengah. Usia dari Candi Sewu sendiri bahkan jauh lebih tua dibanding dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Konon, berdirinya candi ini berkaitan dengan kisah legenda Roro Jonggrang.
Lihat informasi selengkapnya tentang : Candi Borobudur dan Candi Prambanan
Sejarah Candi Sewu
Nama asli dari candi ini adalah Prasada Vajrasana Manjusrigrha. Hal tersebut tentu berdasarkan Prasasti Kelurak dan Prasasti Manjusrigrha yang ditemukan pada tahun 1960. Dalam Istilah Buddha, Prasada memiliki makna candi atau kuil, sementara Vajrajasana berarti tempat Wajra bertakhta. Sedangkan Manjusri-grha berarti Rumah Manjusri.
Candi Sewu diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 Masehi tepatnya pada akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Rakai Panangkaran merupakan salah satu raja Mataram Kuno yang dihormati.
Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, candi ini diperkirakan mengalami pemugaran serta bangunannya diperluas. Keberadaan Candi Sewu yang bercorak Buddha dan berdampingan dengan candi Prambanan yang bercorak hindu menunjukkan toleransi antara umat Hindu dan Buddha. Sehingga umat Hindu dan Buddha hidup secara harmonis dan toleran.
Candi ini pernah rusak parah akibat gempa pada bulan Mei 2006 di Yogyakarta dan daerah sekitarnya. Gempa tersebut membuat struktur bangunan rusak serta pada candi utama rusak parah. Pecahan bebatuan terlihat berserakan di atas tanah, selain itu retakan dan rekahan antar sambungan batu juga tampak.
Kerangka besi dipasang di keempat sudut bangunan untuk mencegah keruntuhan bangunan. Selain itu kerangka besi ini dipasang untuk menunjang dan menahan tubuh candi utama. Setelah dipugar, kerangka logam penopang candi utama ini sudah dilepas dan pengunjung bisa memasuki ruangan candi utama.
Misteri Candi Sewu
Megahnya bangunan Candi Sewu ini tentunya menyimpan misteri yang tentu semakin membuat penasaran para wisatawan untuk berkunjung ke candi ini. Sehingga tidak salah jika tempat ini sering dikunjungi wisatawan. Berikut adalah misteri yang ada di Candi Sewu.
1. Adanya Penunggu Candi Sewu
Candi Sewu memiliki penunggu yang mengerikan yang disebut Dwarapala. Hal tersebut didasari oleh arca yang ditemukan di candi ini. Tidak hanya candi utama saja yang memiliki penunggu, candi lainnya pun juga memiliki patung yang sama. Tepatnya, penunggu ini berada di setiap pintu gerbang menuju pusat candi.
Sebagian besar penunggu candi ini digambarkan sebagai seekor monster atau bahkan beberapa digambarkan seperti buto ijo. Konon, makhluk seperti ini menjadi penunggu Candi Sewu hingga sekarang. Sehingga wisatawan disarankan untuk tidak berkunjung pada malam hari karena makhluk ini terkadang menampakkan diri.
2. Wajah Misterius
Selain relief yang tampak dan bisa dinikmati secara langsung, ternyata di setiap dinding relief terdapat ukiran yang hanya bisa dinikmati saat malam hari. Lebih tepatnya, dinding relief misterius ini hanya bisa dilihat saat Candi Sewu disorot lampu dari bawah.
Tahun 2014 silam, Kemendikbud merilis foto saat Festival Semi Dokumenter yang mana mengabadikan penampakan seraut wajah biksu lengkap dengan kumis dan jenggot yang panjang. Tidak ada unsur kesengajaan saat mengambil gambar, sehingga wajah misterius ini menjadi salah satu misteri yang berkembang di Candi Sewu.
3. Piringan Misterius
Di dinding candi ini tentunya banyak ditemukan relief yang kebanyakan menceritakan tradisi, budaya, dan simbol budha kuno yang sangat mistis. Di antara relief tersebut juga terdapat relief berbentuk lingkaran dengan 3 lingkaran pada setiap baris. Lingkaran tersebut memiliki motif yang aneh dan misterius. Diduga relief ini berhubungan dengan piring terbang.
Relief ini bahkan memiliki bentuk seperti crop circle. Maksud dari relief ini juga masih dipertanyakan, apakah berhubungan dengan makhluk luar angkasa yang membantu pembangunan candi. Bahkan sampai sekarang tidak ditemukan juga asal muasal dari relief piringan ini.
4. Pembangunan Candi
Tidak hanya candi lainnya saja yang misterius pada pembangunannya, pembangunan Candi Sewu pun juga masih misterius. Menurut penanggalan karbon candi ini sudah ada sejak tahun 782. Pada masa tersebut candi sewu berada pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Rakai Panangkaran adalah seorang raja termashur pada masa mataram kuno.
Pada masa dinasti Sanjaya, candi ini dipugar dan diperluas. Sampai saat ini juga tidak ditemukan prasasti yang menggambarkan proses pembangunan candi. Sehingga pembangunan candi ini masih misterius. Pembangunannya akhirnya hanya bisa dijelaskan melalui kisah legenda Roro Jongrang yang dikutuk oleh Bandung Bondowoso akibat kecurangannya sendiri.
Roro Jonggrang waktu itu minta dibuatkan 1000 candi dalam waktu semalam sebagai syarat cinta Pangeran Bandung Bondowoso. Dengan bantuan para makhluk halus, Bandung Bondowoso berhasil membuatkan 999 candi dan 1 candi Roro Jongrang. Para alienist berpendapat bahwa semua candi termasuk candi sewu dibuat oleh alien melalui UFO.
5. Mitos Putusnya Hubungan Kekasih
Mitos mengenai putusnya hubungan percintaan ini dipengaruhi legenda percintaan yang kandas antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso yang mana dikenal sangat tulus ditolak mentah-mentah oleh Roro Jonggrang. Padahal Bandung Bondowoso sudah menuruti keinginan dari Roro Jonggrang yang terbilang mustahil, yaitu membuatkan candi dalam waktu semalam.
Tetapi Roro Jonggrang malah berlaku curang sehingga menggagalkan usaha Bandung Bondowoso. Karena ketahuan, Bandung Bondowoso kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung. Hal ini tentunya menyebar mitos bahwa siapa saja pasangan kekasih yang masuk dalam candi ini akan putus beberapa hari kemudian.
Lokasi, Rute, Jam Operasional, Dan Tiket Masuk
Candi Sewu berada di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang dekat dengan Candi Prambanan ini tentunya membuat wisatawan wajib untuk berkunjung ke tempat ini selain berkunjung ke Candi Prambanan.
Untuk jam operasional dari tempat wisata ini adalah setiap hari dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB. Untuk tiket masuknya sendiri mengikuti harga tiket Candi Prambanan. Karena lokasi dari Candi Sewu ini masih satu kompleks dengan Candi Prambanan. Sehingga wisatawan bisa mencari informasi lebih lanjut mengenai Candi Prambanan.
Penutup
Candi Sewu merupakan candi Budha yang ada di kompleks Candi Prambanan. Bangunan candi ini ada sekitar seribu buah, yang tentu sesuai dengan namanya. Candi Sewu ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 Masehi. Sejarah dibangunnya candi ini tidak diketahui sampai saat ini dan hanya bisa diceritakan melalui kisah legenda Roro Jonggrang.
Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Sewu ini bisa menggunakan jasa sewa mobil di Jogja. Jasa sewa mobil di Jogja ini memiliki berbagai jenis mobil yang sekiranya cocok untuk wisatawan baik bersama keluarga maupun dengan kerabat. Selain itu, biaya yang dikeluarkan jauh lebih hemat jika dibanding membawa kendaraan pribadi.