museum sandi

Museum Sandi, Gudangnya Koleksi Kriptografi Terbesar Di Indonesia

Kriptografi atau persandian merupakan salah satu hal yang penting kaitannya di dalam kehidupan. Teknik seperti sudah digunakan sejak zaman dahulu dan masih digunakan hingga zaman sekarang. Agar koleksi persandian dari masa ke masa tidak punah, maka hadirlah sebuah Museum Sandi di Yogyakarta.

Secara umum, kriptografi merupakan sebuah cara untuk mengkonstruksi serta menganalisis protokol komunikasi yang bisa memblokir lawan. Kriptografi memiliki persamaan kata yaitu enkripsi. Sering kali kita mendengar kata enkripsi dan erat kaitannya dengan data-data penting yang sifatnya privat dan rahasia.

Baca juga tempat wisata Museum lain : Museum Batik Jogja

Lokasi, Rute, Dan Jam Buka Museum Sandi

Museum Sandi berada di Jalan Faridan M. Noto No. 21 Kota Baru, Yogyakarta. Letak dari Museum Sandi yang ada di sekitaran Kota Yogyakarta ini membuat museum ini bisa ditempuh dari berbagai jalur. Bagi Anda yang ingin datang ke museum ini dari luar kota, disarankan gunakan jasa sewa mobil di Jogja.

Dengan menggunakan jasa sewa mobil di Jogja, Anda bisa berkeliling ke berbagai obyek wisata yang ada di Yogyakarta dengan mudah. Selain itu, Anda juga bisa memilih berbagai jenis mobil yang ada di jasa sewa mobil di Jogja.

Museum Sandi beroperasi setiap hari mulai dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB pada hari Senin sampai Jumat. Sedangkan pada hari Sabtu hingga Minggu, museum ini buka dari jam 09.00 sampai 15.00 WIB. Untuk Anda yang datang ke museum ini, Anda tidak dikenakan biaya tiket masuk sepeserpun.

tempat wisata Museum di Jogja yang unik lainnya : Jogja National Museum

Sejarah Museum Sandi

Berdirinya Museum Sandi ini berawal dari ide Sri Sultan Hamengku Buwono X yang memiliki keinginan untuk meletakkan koleksi persandian di Museum Perjuangan Yogyakarta. Oleh Kepala Lembaga Sandi Negara, gagasan tersebut selanjutnya disambut dengan baik.

Selain itu, beliau juga segera menindak lanjuti gagasan Hamengku Buwono X dengan membentuk sebuah tim yang bernama Tim Museum Sandi. Tim Museum Sandi selanjutnya segera melaksanakan tugasnya yang dimulai sekitar tahun 2006. Saat itu juga bertepatan dengan rencana pembangunan Monumen Sandi di daerah Dukuh, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Akan tetapi, kegiatan pembangunan Monumen Sandi terhalang karena Propinsi DIY dilanda gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006. Selain menghalangi pembangunan Monumen Sandi, gempa bumi juga mengakibatkan kerusakan fisik cukup berat pada Museum Perjuangan Yogyakarta. Berkat komitmen serta dukungan dari berbagai pihak, Museum Perjuangan akhirnya bisa dipugar kembali.

Pada tanggal 29 Juli 2008, Museum Sandi diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Gubernur DIY serta Kepala Lembaga Sandi Negara. Lembaga Sandi Negara selanjutnya mulai melakukan kerja sama dengan Pemda DIY untuk memanfaatkan gedung Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagai tempat pameran museum sandi.

Bagian-Bagian Ruangan Museum Sandi

Bangunan Museum Sandi memiliki 2 lantai dengan 9 ruang display, 3 di antaranya ada di lantai dua. Sedangkan sisanya berada di lantai pertama. Di masing-masing ruang display menyajikan berbagai koleksi yang ada di Museum Sandi. Berikut ini adalah bagian-bagian ruangan di museum sandi.

1. Ruang Pengenalan

Di ruang ini, Anda akan diperkenalkan mengenai dunia persandian atau kriptografi melalui pemutaran video. Selain itu, Anda juga bisa melihat poster denah ruang dan alur museum yang ada di sudut ruangan ini. Fungsi dari poster denah ruang ini adalah untuk memudahkan pengunjung mengelilingi museum.

2. Ruang Klasik

Pada ruang ini, Anda akan dipamerkan berbagai metode persandian yang pernah digunakan oleh berbagai bangsa lintas abad. Salah satu koleksi di ruangan ini adalah replika tablet Cuneiform peninggalan Bangsa Sumeria dari sekitar 4.000 sebelum Masehi.

Cuneiform merupakan tulisan tertua yang ada pada sejarah peradaban manusia. Tulisan ini pertama kali ditemukan di Uruk. Dibuat dengan paku pada wadah dari tanah liat basah ini, membuat peninggalan ini terlihat seperti gambar. Namun sebenarnya melambangkan kata-kata, yang kemudian baru bisa diartikan sekitar abad ke-19.

Koleksi lain yang ada di museum ini adalah Caesar Ciphe atau sandi geser. Raja Romawi, Julius Caesar, pernah menggunakan metode persandian ini pada 100-44 sebelum Masehi. Caesar Cipher menjadi salah satu metode persandian yang paling sederhana dan menjadi yang terkenal. Pengunjung juga bisa mencoba memecahkan sandi geser.

3. Ruang Agresi I

Ruang Agresi I menyajikan sejarah singkat berdirinya Dinas Kode yang kini dikenal dengan Lembaga Sandi Negara. Sejarah tersebut digambarkan dengan menggunakan media diorama yang memperagakan Menteri Pertahanan Amir Syarifuddin sedang memberikan mandat kepada Letkol. dr. Roebiono Kertopati. Mandat tersebut adalah untuk membentuk badan pemberitaan rahasia.

Mandat bersejarah ini diberikan pada 4 April 1946. Replika buku kode karya Bapak Persandian Indonesia dr. Roebiono Kertopati juga ada di museum ini. Buku sistem ini sangat berguna dalam hubungan komunikasi rahasia antar pemerintah.

4. Ruang Agresi II

Ruang ini memajang seperangkat meja dan kursi yang pernah digunakan sebagai sarana kerja para pembuat sandi di Dusun Dukuh. Replika radio tahun 1942 juga dipajang di Ruang Agresi II. Radio ini  digunakan saat masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Radio komunikasi ini dibawa ke mana saja oleh rombongan Kabinet PDRI yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara selama bergerilya. Melalui radio komunikasi inilah berita ke dunia internasional disebarkan. Berita tersebut menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia masih tegak dan berdaulat setelah Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ditahan.

5. Ruang Nusantara

Ruang Nusantara merupakan ruang terakhir yang ada di lantai pertama. Ruangan ini menampilkan berbagai mesin sandi buatan dalam negeri. Selain itu, ruangan ini juga menampilkan informasi tentang sejarah dan profil Akademi Sandi Negara dan Sekolah Tinggi Sandi Negara.

6. Ruang Sandi Global

Ruang Sandi Global adalah salah satu ruangan di Museum Sandi lantai dua. Di ruangan ini terdapat koleksi unggulan berupa dua mesin sandi yang terbilang langka. Salah satunya adalah mesin sandi BC-543 buatan Swedia diproduksi mulai tahun 1930-an pernah digunakan oleh Belanda.

Koleksi unggulan lainnya adalah mesin sandi KLB-7 buatan National Security Agency (NSA) tahun 1940. Mesin ini pernah digunakan oleh Fretilin di Timor. Seorang Perwira Sandi ABRI berhasil merampas satu unit mesin itu pada saat Perang Timor Timur 1977.

7. Ruang Edukasi dan Ruang Tokoh

Di ruang terakhir, Ruang Edukasi, pengunjung dewasa maupun anak-anak dapat mengakses menu permainan edukatif tentang persandian dari perangkat komputer yang disediakan. Ruang pamer pertama di lantai 2 yaitu Ruang Tokoh. Di sana dipajang patung dan memorabilia enam Ketua Lembaga Sandi Negara sejak awal berdirinya tahun 1946 hingga yang masih menjabat sekarang.

Penutup

Museum Sandi merupakan sebuah museum yang didirikan atas gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY. Di museum ini, Anda akan melihat berbagai macam koleksi persandian dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Belajar mengenai persandian memang tidak salah untuk dilakukan oleh siapa saja, termasuk juga Anda. Meskipun sebenarnya sulit, akan tetapi mempelajari persandian bisa menjadi sarana untuk menambah ilmu Anda. Siapa tahu nantinya Anda bisa memecahkan berbagai kriptografi yang ada di dunia.

× 0811-294-546